Program
Studi Farmasi berdiri tahun 2006 melalui surat ijin pendirian dari Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Departemen Pendidikan Nasioanl RI nomor
: 1964/D/T/2006, tanggal 16 Juni 2006, mempunyai visi menjadi Program Studi
Farmasi terkemuka dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi Kefarmasian yang
berkeuntungan di bidang farmasi komunitas berbasis pengembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan nilai-nilai Islam untuk meningkatkan daya
saing bangsa. Sebagai program studi baru, pelaksanaan Proses Belajar Mengajar
(PBM) di program studi ini mendapat dukungan penuh dari Fakultas Farmasi
Universitas Airlangga Surabaya serta bergabung sebagai Anggota Asosiasi Perguruan
Tinggi Farmasi Indonesia sebagai upaya mengembangkan kualitas pendidikan yang terstandard. Dukungan Ini
terutama dari staf pengajar yang berkualifikasi Profesor, Doktor, maupun
lulusan S2 yang sudah sangat berpengalaman dalam pelaksanaan PBM sesuai MOU No.
100/Jo3.1.20/PP/2006, tanggal 12 Mei 2006. Selain itu pendidik juga berasal
dari praktisi yang sesuai dengan kualifikasi bidangnya masing-masing.
Beban studi yang harus ditempuh mahasiswa Program Studi Farmasi sebanyak 150 SKS yang dapat diselesaikan selama 8
semester. Untuk menunjang kualitas lulusan, Program Studi Farmasi
menyelenggarakan pembelajaran dengan kurikulum berbasis kompetensi dengan
muatan utama adalah farmasi komunitas berbasis klinis. Sebagai salah satu program studi yang berusia relatif muda
di lingkungan
kampus UMM, Prodi Farmasi UMM
berhasil meluluskan lebih dari 70% Sarjana Farmasi secara tepat waktu dengan
predikat memuaskan.
Bicara soal Prospek Kerja, Profesional Apoteker
mempunyai lapangan kerja yang cukup luas, khususnya pada Pelayanan Kefarmasian (Pharmaceutical Care). Adapun
Apoteker secara individu bisa membuka apotek tanpa
harus terpengaruh oleh pihak lain, dapat juga bekerja di rumah sakit sebagai Clinical Pharmacy, di industri obat sebagai Manager Produksi, Manager Quality Control, di Balai Pengawasan Obat dan Makanan, Lembaga Pendidikan, Lembaga Penelitian, Departemen Kesehatan dan departemen lainnya.
Sumber : umm.ac.id dan berbagai sumber dengan beberapa sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar